BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Modernisasi dalam bidang tekhnologi transportasi
berpengaruh terhadap meningkatnya mobilitas manusia berkendaraan di jalan raya
sehingga menyebabkan kecelakaan yang terjadi
semakin meningkat serta angka kematian semakin tinggi. Salah satu kematian
akibat kecelakaan adalah diakibatkan trauma abdomen. Kecelakaan laulintas
merupakan penyebab kematian 75 % trauma tumpul abdomen, sedangkan penyebab
lainnya adalah penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari tempat
ketinggian, sedangkan akibat dari penganiayaan ini disebabkan oleh karena
senjata tajam dan peluru. Oleh karena hal tersebut diatas akan mengakibatkan
kerusakan dan menimbulkan robekan dari organ – organ dalam rongga abdomen atau
mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga abdomen yang berakibat kematian. (http://www.askep-trauma-tumpul-abdomen.html.com)
Sedangkan di DIY sepanjang tahun 2009-2010 kejadian
trauma abdoman akibat kecelakaan lalu lintas dan tusukan benda tajam masih
cukup tinggi, umumnya yang terkena berumur antara 20 – 50 Tahun dan berjenis
kelamin laki-laki. Pada tahun 2009 menunjukkan jumlah pasien akibat kecelakaan
lalu lintas dan menyebabkan taruma abdomen
adalah 62,60 % dari satu juta orang, 23,7% orang diantarannya meninggal
dunia, sedangkan yang terkena luka tusuk benda tajam mencakup 29,8 % dari satu
juta orang, 3,59% orang diantarannya
meninggal dunia. Sepanjang tahun 2010 kejadian kecelakaan lalu lintas dan
menyebabkan trauma tumpul abdomen mengalami kenaikan signifikan dibandingkan
tahun yang lalu yaitu mencakup 75,40% dari 2 juta orang, 33,59 diantarannya
meninggal, sedangkan yang terkena sayatan benda tajam mencakup 52,3% dari 2
Juta orang, 23% diantarannya meninggal karena banyaknya perdarahan (http//:www.suara pembaharuan.com_angka
kejadian abdomen_ Yuanda M.)
Akibat trauma abdomen bagi pasien dan keluarga sangat
mempengaruhi perubahan fisik maupun psikologis . Untuk itu diperlukan
penanganan serius dalam memberikan asuhan keperawatan. Peran perawat memegang
peranan penting terutama dalam memberikan pelayanan yang berorientasi pada ilmu
pengetahuan dan kiat keperawatan.
Menurut Nursalam (2001), proses keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara sistematis , dinamis dan teratur yang didasarkan
pada kegiatan ilmiah yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan tahap evaluasi keperawatan
serta dokumentasi. Dalam memberikan pelayanan keperawatan sebagai subsistem
pelayanan kesehatan dalam bekerja sama dengan medis yaitu dokter dan untuk
mencapai tujuan bersama yaitu memenuhi kebutuhan pasien perlu adanya peran
kolaborasi antara perawat dan dokter. Pasien sebagai fokus keperawatan memenuhi
kebutuhan bio-psikososial-spiritual, sehingga diperlukan pendekatan yang
komprehensif, dimana manusia dilihat sebagai sistem terbuka yang terdiri dari
komponen keluarga, masyarakat, dan sosio kultural sebagai supra sistem dan
organ sebagai subsistem.
Keperawatan sebagai praktek profesional diharapakan
mampu mengimbangi pengetahuan anggota tim kesehatan lain dalam memberikan
perawatan pada pasien dengan trauma abdomen, sehingga dapat mencapai tujuan
bersama yaitu memenuhi kebutuhan pasien secara holistik yang didasari
keterampilan intelektual, tehnikal, dan interpersonal.
Pada Ujian Akhir Program yang dilaksanakan pada tanggal 5-6 Agustus 2010 di Ruang D
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta penulis mendapatkan kasus klien dengan trauma
abdomen post laparotomi dan ileustomi. Proses keperawatan harus dilakukan untuk
merawat dan memantau sehingga hasil akhir yang diharapkan tidak terjadi
komplikasi.
B. Tujuan
Penulisan
1. Tujuan Umum
Memenuhi
Ujian Akhir Program dan meningkatkan keterampilan perawat dalam menerapkan
asuhan keperawatan pada klien dengan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengkajian
pada klien dengan trauma abdomen dibidang bio psiko sosial spiritual
b. Membuat diagnosa keperawatan dengan memprioritaskan
masalah keperawatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar