BAB III
PENGELOLAAN KASUS
A. PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
Mahasiswa/ NIM : Yusep Purwo Darminto/0701142 Jam : 07.15 WIB
Tanggal : 4 Agustus 2010
I.
IDENTITAS
a.
Pasien
Nama : Sdr. S
Umur :22
tahun
Jenis
kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Status perkawinan :Belum kawin
Pendidikan :SMP
Bangsa :Indonesia
Alamat :Bumiharjo, Kebumen, Jawa
Tengah
Tanggal masuk RS :22 Juli 2010
Ruang :D Rumah Sakit
Bethesda
Diagnosa :Dehisensi post
laparatomi, trauma abdomen
b.
Keluarga/ Penanggung Jawab
Nama :Bp. A
Hubungan :Adik
Alamat :Bumiharjo, Kebumen, Jawa
Tengah
II. RIWAYAT
KESEHATAN PASIEN
1.
Kesehatan Pasien
a.
Keluhan
utama saat dikaji : nyeri di luka operasi skala nyeri 5, nyeri
seperti ditusuk-tusuk , durasinya 1 menit, hilang timbul, durasi 1 menit.
b.
Alasan masuk Rumah
sakit : Pasien mengatakan tanggal 12 Juli
2010 kecelakaan lalu lintas sepeda dengan mobil, kemudian klien masuk RSU PKU
Muhamadiyah, Kebumen sudah menjalani operasi
laparatomi, kemudian tanggal 22 Juli 2010 jahitan di operasinya putus dan klien dibawa ke Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta tanggal 22 Juli 2010 dan klien hanya tahu kalau
lukanya ada infeksi.
c.
Riwayat
penyakit sekarang
Pasien
mengatakan tanggal 12 Juli 2010 kecelakaan lalu lintas klien
ditabrak
mobil dari arah belakang,
kemudian klien masuk RSU PKU Muhamadiyah, Kebumen sudah menjalani operasi dan
mendapat program terapi pengobatan yatu Infus RL 20 tts/menit, Injeksi
ceftriaxone 2X1 gram, Kalnex 2X500 mg, Ketorolac 2X1 gram, Metronidazol infus 2X1 (500 mg).
Karena jahitan di abdomen putus dan terjadi infeksi maka klien dirujuk ke
RS.Bethesda datang di Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta tanggal 22 Juli 2010. Diterima di IGD Rumah Sakit Bethesda
Yogyakarta dilakukan pemeriksaan tekanan darah 90/60 mmHg, pemeriksaan
laboraturium yaitu PDL, SGOT/SGPT, Ureum, Kreatinin, GDS, Albumin, Elektrolit, ureum
creatinin, USG, dan mendapat terapi ceftazidine 1 gram, Mentronidazol 1 Flabot
(500 mg), ranitidine 1 amp, Ketorolac 1 amp dan didiagnosa trauma abdomen, terpasang duwer
catheter dan program lanjutan diruangan adalah perawatan luka. Tanggal
23/7/2010 jam 02.30 dibawa ke Ruang D untuk perawatan lebih lanjut.
d.
Riwayat
penyakit lalu
Klien belum pernah di rumah sakit sebelumnya
e.
Alergi
: Pasien mengatakan tidak ada alergi makanan dan obat-obatan.
III.
Pola Kebiasaan Klien
1.
Pola
nutrisi
a.
Sebelum
sakit
Frekuensi
: 3x sehari
Jenis makanan :
Nasi, sayur, lauk pauk (Tahu bacem)
Porsi yang dihabiskan :
Klien menghabiskan porsi yang disediakan
Kebiasaan makan :
Makan di rumah
Nafsu makan :Baik
Jenis minuman : Air
putih dingin
Banyak
minum : 6-8 gelas/hari (1200-1600 cc)
b.
Selama
sakit
Jenis
Diet : Peptisol
Frekuensi
: 3X0,5 gram
(Setengah gelas:30cc/jam)
Banyak minum :100
– 150 CC
Jenis minuman :air
putih
2.
Pola
eliminasi
a.
Sebelum sakit
1)
BAB
Frekuensi : 1x sehari
Waktu : tak tentu
Konsisten : Lembek
Keluhan
tidak ada
2)
BAK
Frekuensi : 4-5 x sehari
Warna : Kuning
Bau : khas urine
b.
Selama
sakit
1)
BAB
Klien
memakai ileustomi bag
Warna :
coklat
tua
Konsistensi :cair
Bau :
khas faces
2)
BAK,
klien terpasang douwer catheter
Jumlah :
100 cc (saat
pengkajian)
Warna : kuning
Keluhan :terasa perih
saat keluar urine.
3.
Pola
aktivitas – Istirahat – Tidur
a.
Sebelum
sakit
1)
Aktivitas sehari-hari, klien mampu melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri
Kemampuan perawatan diri
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Mandi
|
√
|
|
|
|
|
Berpakaian
|
√
|
|
|
|
|
Eliminasi
|
√
|
|
|
|
|
Mobilisasi di tempat tidur
|
√
|
|
|
|
|
Pindah
|
√
|
|
|
|
|
Makan
/ minum
|
√
|
|
|
|
|
Ket : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain & alat
4 : tergantung total
2)
Kebutuhan
tidur
Jumlah tidur :8 Jam
Klien
tidur siang : 1-2 jam
Klien
tidur malam : 6jam
b.
Selama sakit
1)
Keadaan aktivitas
Kemampuan perawatan diri
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Makan/ minum
|
|
|
√
|
|
|
Mandi
|
|
|
√
|
|
|
Toileting
|
|
|
|
√
|
|
Berpakaian
|
|
|
√
|
|
|
Mobolitas di TT
|
|
|
√
|
|
|
Berpindah
|
|
|
√
|
|
|
Ambulasi/ ROM
|
|
|
√
|
|
|
Ket : 0 : mandiri
1 : dibantu sebagian
2 : perlu bantuan orang lain
3 : perlu bantuan orang lain & alat
4 : tergantung total
2)
Kebutuhan Tidur
Jumlah tidur :6
jam (sering terbangun)
Tidur siang :
1 Jam
Tidur malam : 5 jam
Keluhan :klien
susah tidur karena takut jika kantung fasesnya bocor
3)
Kebutuhan istirahat :Kebutuhan
istirahat klien terganggu karena mendengar suara bisik.
4.
Pola
kebersihan diri
a.
Kebersihan
Kulit
–
Pasien
dimandikan oleh perawat 2x sehari, memakai sabun dan alat mandi umum lainnya.
b.
Kebersihan
Rambut
–
Rambut
pasien kotor, berminyak
c.
Kebersihan
Telinga
–
Pasien
membersihkan telinganya pada saat dimandikan
d.
Kebersihan
Mata
–
Pasien
membersihkan matanya pada saat dimandikan
e.
Kebersihan
Mulut
–
Pasien
membersihkan mulutnya pada saat dimandikan
f.
Kebersihan
kuku
–
Pasien
memotong kuku apabila kuku panjang
5.
Pola
Persepsi- Pemeliharaan
kesehatan
l
Intelektual
–
Pasien
mengatakan ingin segera cepat sembuh meskipun ada luka di perutnya
6.
Pola
Reproduksi – Seksualitas
Klien belum menikah
7.
Pola
kognitif – persepsi/ sensori
Keadaan
klien sadar,
dapat mendengar dengan baik memahami perintah yang diberikan, tidak
menggunakan alat bantu pendengaran maupun penglihatan
8.
Pola Konsep
diri
·
Identitas diri : Klien mengenal
dirinya sendiri
·
Ideal
diri: Klien
ingin cepat sembuh
·
Harga
diri :
Klien menrima penyakitnya dan tidak malu
·
Gambaran
diri : Klien bedrest
·
Peran
diri: klien sebagi anak dan sudah bekerja
9.
Pola koping
Klien
saat ada masalah segera mencari pertolongan
10. Pola peran
berhubungan
Klien bekerja sebagai sebagai buruh kayu, sistem
pendukung klien selama
sakit yaitu
orang
tua, selama sakit hubungan dengan keluarga dan masyarakat terganggu.
11. Pola nilai
dan keyakinan : klien beragama Islam,
selalu sholat 5 waktu dan selama sakit klien berdoa diatas tempat tidur.
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
1.
Pengukuran
tanda vital
a.
TD : 110 / 70 mmHg
b.
Nadi
: 70 x/ menit
c.
Respirasi : 22 x/ menit
d.
Suhu : 36,70 C
2.
Tingkat kesadaran
·
Kuantitatif : GCS;15 E: 4, V: 5, M: 6
·
Kualitatif : Composmentis
3.
Keadaan umum : Klien tampak sakit sedang, terpasang infus otsu-DS :40
tts/menit, terpasang DC, drain.
4.
Pemeriksaan Fisik
a.
Kepala
Bentuk
kepala bulat, rambut bersih dan hitam, mudah rontok, finger print +
di dahi.
b.
Mata
Konjungtiva merah keputihan,
sklera putih, refleks terhadap cahaya positif.
c.
Telinga
Bentuk telinga kanan kiri simetris, ada sekret, dan membran tympani utuh
d.
Hidung
Septum ditengah, tidak terdapat sekret
b.
Mulut
dan tenggorokan
Warna lidah keputihan dan kotor, Mukosa bibir kering, uvula berada
di tengah, tonsil T1.
c.
Leher
Tidak ada pembesaran
tyroid dan limfe.
d.
Dada
a)
Inspeksi
Dada
simetris kanan kiri, warna
kulit dada coklat, tidak ada kelainan bentuk dada barel chest, pigeon
chest, funnel chest
b)
Palpasi
Simetris
pada saat bernapas, tidak
ada massa, tidak terdapat nyeri tekan
c)
Perkusi
Bunyi
dullness pada daerah jantung, bunyi
sonor pada lapang paru. batas atas paru ICS 2, batas bawah paru ICS 5, batas atas jantung ICS 2, batas bawah jantung
ICS 5, batas kanan jantung ICS 4 sternalis dextra, batas kiri jantung ICS 4 mid
clavicularis sinistra
d) Auskultasi
Suara napas vesikuler di semua lapang dada, tidak terdapat suara tambahan seperti ronchi, wheezing,rales,
friction rub.
e.
Payudara
Tidak
ada massa
f.
Punggung
Tidak ada kelainan bentuk tulang belakang seperti
kiposis, lordosis, dan skoliosis
g.
Abdomen
a)
Inspeksi
Umbilikus
berada ditengah, umbilikus
bersih, warna
kulit coklat, ada luka laparatomi dan ileustomi
b)
Auskultasi
Bising
usus 5x/menit
c)
Perkusi
Terdengar tympani
d) Palpasi
Terdapat nyeri tekan di keempat kuadran
abdomen, teraba benjolan di kuadran kanan atas dan bawah.
h.
Anus
dan Rektum
Tidak ada
haemoroid, scrotum membesar, anus kotor
i.
Genetalia
Terpasang
douwer catheter, skrotum membesar, ada iritasi pada skrotum.
j.
Ekstremitas
i.
Atas
Anggota
gerak lengkap, tidak ada kelainan jari seperti syndactili dan polidactili, tidak ada oedem, tonus 5!5
ii.
Bawah
Anggota
gerak lengkap, tidak
ada kelainan jari seperti syndactili dan polidactili, tidak ada oedem tonus otot
5!5
k.
Integumen
Turgor kulit
elastis, ada iritasi kulit pada luka laparotomi dan ileustomi
V.
Diagnostic Test
1.
Laboratorium :
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 29 Juli 2010
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai normal
|
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Eosinofil
Basofil
Segmen
Limfosit
Monosit
Eritrost
RDW
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
MPV
PDW
Glukoa sewaktu
Ureum
Kreatinin
Total protein
Albumin
Globulin
Masa pendarahan
Masa penjendalan
|
11.70
33.1
4.47
2.2
0.4
52.0
23.7
21.7
3.94
12.50
84.00
29.70
35.30
57.4
7.80
8.10
117
43.7
0.50
6.40
2.10
2.8
2.50
10.0
|
L gr%
L %
H ribu/mmk
%
%
H %
L %
%
Juta/mmk
%
L fL
L pg
g/dL
ribu/mmk
fL
fL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
L gr/dL
L gr/dL
gr/dL
menit
menit
|
12.00-18.00
41.0-53.0
4.10-10.90
0.0-5.0
0.0-2.0
47.0-80.0
13.0-40.0
2.0-11.0
4.50-5.90
11.60-14.80
92.00-121.00
31.00-37.00
29.00-36.00
140.0-440.0
4.00-11.00
70.0-140.0
10.0-50.0
0.80-1.40
6.60-8.70
3.50-5.50
2.00-7.00
5.00-12.00
|
Hasil Pemeriksaan Laboraturium tanggal 30
Juli 2010
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Satuan
|
Nilai normal
|
Hemoglobin
Hematokrit
|
10.70
31.1
|
L gr%
L %
|
12.00-18.00
36.0-46.0
|
2.
Hasil radiologi tanggal 28 Juli 2010
Jenis : BNO IVP
Hasil :
Reaksi alergi terhadap bahan kontras : (0)
Pengisian kontras pada SPC kedua ren serentak
kanan-kiri. SPC dan nephrogram kedua ren tampak cuping : dbn. Passage kontras
pada kedua ureter lancar sampai kontras mengisi VU. Tidak tampak adanya
penyempitan maupun dilatasi abnormal dari kedua ureter.
Konsentrasi kontras pada VU densitas cukup, tidak
tampak adanya filling defect maupun additional defect, tidak tampak adanya lesi
dengan kontras enchancement.
Kesan :
Radiologis fungsi kedua rend an fungsi voiding tampak baik, tidak tampak
tegas adanya obstruksi urolithiasis maupun ekstra pasasi kontra.
PROGRAM PENGOBATAN
1.
Cefotaxim
2x1gr
Indikasi
: Infeksi saluran nafas bawah, saluran kemih, ginekologi, kulit, tulang dan
rawan sendi, saluran pencernaan, susunan saraf pusat. Bakterimia dan septikemia
KI :
Hipersensitif terhadap sefalosporin, penderita ginjal berat
ES :Hematologi,
raksi hipersensitif, gangguan fungsi hati dan ginjal.
2.
Metronidazol 2x500mg
Indikasi
: Pencegahaninfeksi anaerob pasca
operasi
KI :Hipersensitif
terhadap kehamilan trimester 1
ES :mual,
muntah, rasa tidak enak di abdomen.
3.
Rantin
150mg/oral
Indikasi
: sama dengan diatas
ES :Sakit
kepala, pusing, gangguan GI, dan ruam kulit
4.
Imodium
1x2mg
Indikasi
: untuk menetralisir asam lambung
KI : Inhibisi
peristaltik, gangguan fungsi hati.
ES :Mulut
kering, mual, dan muntah.
5.
Tutofusin (2 X 500 ml)
Indikasi : Terapi protektif berhubungan dengan fungsi
hati, nutrisi.
KI :Intolerensi
fruktosa dan sorbitol, keracunan metanol.
ANALISA DATA
No.
|
Data
|
Masalah
|
Penyebab
|
1
|
DS : Pasien
mengatakan nyeri perut sebelah kiri, skala :5
DO : pada palpasi ada
nyeri tekan di keempat kuaran,wajah nampak menahan sakit
|
nyeri
|
Terputusnya kontinuitas jaringan
|
2
|
DS : Pasien mengeluh
haus dan lemas
DO : - Mukosa bibir kering
-
Finger
print (+)
-
Keluar
cairan warna merah di selang drain abdomen
-
Klien selama sakit dibatasi minumnya 30 cc/jam
|
Kekurangan volume cairan
|
Intake cairan yang tak adekuat
|
3
|
DS : -Klien mengatakan
kulit luka dan gatal
DO : ada pembesaran
skrotum dan kulit mengiritasi jaringan
|
Kerusakan integritas kulit
|
Gangguan sirkulasi perifer
|
4.
|
DS :
DO : Keluar
pus di luka laparotomi, AL :4,47 rb/mmk, terpasng DC
|
Potensial septicemia
|
Masuknya mikroorganisme sekunder ke tubuh
|
5.
|
DS : Klien mengatakan aktivitas perlu dibantu
orang lain
DO : - Klien bedrest ttal
-
ADL dibantu
-
Klien terlihat lemas
|
Defisit perawatan diri
|
Kelemahan fisik
|
6
|
Ds : klien tidak tahu tentang penyakitnya hanya
tahu dirujuk ke Bethesda karena infeksi
Do :klien bingung, gelisah
|
Kurang pengetahuan tentang penyakit
|
Kurangnya sumber informasi
|
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jariangan, ditandai dengan :
DS : Pasien mengatakan nyeri perut sebelah kiri, skala :5
DO
: pada palpasi ada nyeri tekan di keempat kudran,wajah nampak menahan sakit
2.
Defisit
volume cairan b/d
intake cairan tidak adekuat ditandai dengan :
DS : - Pasien mengatakan haus dan
minum dibatasi yaitu 30cc/jam
DO : - Mukosa bibir kering
- Finger print (+)
- Keluar cairan warna
merah di selang drain abdomen
3.
Kerusakan integritas kulit b/d ketidakadekuatan kebiasaan
personal hygiene, ditandai dengan :
DS
: -Klien mengatakan kulit luka dan gatal
DO : ada
pembesaran skrotum dan kulit mengiritasi jaringan
4.
Potensial septicemia b/d Masuknya
mikroorganisme sekunder
DS : -
DO : Keluar
pus di luka laparotomi, AL :4,47 rb/mmk, terpasng DC, keluar pus melalui penis
saat penggantian douwer cateter.
5.
Defisit perawatan diri b.d
kelemahan fisik, ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan aktivitas perlu dibantu orang lain
DO : -
Klien bedrest ttal
-ADL dibantu
-Klien terlihat lemas
6.
Kurang pengtahuan tentang penyakit b/d Kurangnya sumber
informasi ditandai dengan :
Ds : klien tidak tahu tentang penyakitnya hanya tahu
dirujuk ke Bethesda karena infeksi
Do :klien bingung, gelisah